Sabtu, 23 Mei 2009

Teori Dramaturgi

Teori Dramaturgi Erving Goffman

Teori dramaturgi terkenal sebagai salah satu sumbangan terbesar bagi teori ilmu sosial The Presentation of Self in Everyday Life. Goffman mendalami dramaturgi dari segi sosiologi. Goffman menggali segala macam perilaku interaksi yang kita lakukan seperti pertunjukan kehidupan kita sehari-hari yang menampilkan diri kita sendiri dalam cara yang sama dengan cara seorang aktor menampilkan karakter orang lain dalam sebuah pertunjukan drama. Sebagai contoh, pertunjukan fiksi diatas panggung dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan. Dalam artian diatas panggung front stage dan dibelakang panggung back stage sangatlah kontras. Apa yang diperankan diatas panggung tentunya tidak sama yang dilakukan sehari-hari. Front stage mengenai semua tindakan yang dangkal sedangkan back stage menunjukkan sifat keasliannya. front stage adalah adanya penonton (yang melihat kita) dan kita sedang berada dalam bagian pertunjukan. Saat itu kita berusaha untuk memainkan peran kita sebaik-baiknya agar penonton memahami tujuan dari perilaku kita. Perilaku kita dibatasi oleh oleh konsep-konsep drama yang bertujuan untuk membuat drama yang berhasil. Sedangkan back stage adalah keadaan dimana kita berada di belakang panggung, dengan kondisi bahwa tidak ada penonton. Sehingga kita dapat berperilaku bebas tanpa mempedulikan plot perilaku bagaimana yang harus kita bawakan.

Jiki dihubungkan dengan kejadian disekitar kita, saya ambil contoh disebuah bank syariah dalam masa tugas pegawai menunjukkan sifat ramah, murah senyum seakan memberikan total service yang teramat sangat . Hal ini dilakukan karena ada tuntutan yang harus dilaksanakan supaya terbentuk layanan prima dan goalnya dapat menarik perhatian user. Disini dapat kita lihat ada kesamaan dengan drama. Ada tuntutan yang harus melaksanakan scenario. Kembali dalam pembahasan contoh, akan tetapi ketika masuk istirahat sifat ramah, murah senyum seakan hilang ditelan bumi. Sifat asli mulai muncul. Hal ini terjadi karena tuntutan yang sebelumnya ada dan harus dilaksanakan hilang hingga waktu yang ditentukan. Mereka seakan terbebas dari kewajiban. Jadi kesimpulan diatas adalah tidak pasti ada kesamaan ketika Front stage dengan back stage.

Untuk memperjelas uraian diatas ada sebuah diagram yang mudah difahami seperti di bawah ini :






















Keterangan :
Jadi disini dalam dramaturgi individu memiliki 2 panggung. Yaitu, panggung depan (Front Stage) menunjukkan gaya, penampilan yang maksimal ketika berhadapan dengan orang lain. dan Panggung belakang (Back Stage) cenderung menukjukkan sifat keaslian.